Tapa Kolo |
Seperti di Kabupaten Lembata, wisatawan dapat menyaksikan penangkapan paus secara tradisional oleh para nelayan dari Kampung Lamaholot. Belum lagi keunikan danau tiga warna Kelimutu. Pelancong juga dapat mengunjungi Kabupaten Manggarai Timur dengan melihat padang savana Mausui, Batu Susu Rongga juga menikmati Pantai Mbolata sambil melihat warga lokal membuat tuak atau moke khas Manggarai Timur.
Di Kabupaten Manggarai Timur ada Salah satu makanan khas yang masih belum punah adalah Tapa Kolo. "Tapa" adalah bakar dan "Kolo" adalah nasi bambu. Jadi Tapa Kolo adalah membakar nasi dengan menggunakan bambu kecil.
Keunikan dari Tapa kolo adalah berasnya dari beras merah atau orang lokal menyebutnya “Dea laka”. Caranya adalah beras merah dibersihkan terlebih dahulu, lalu dimasukkan ke dalam bambu berukuran kecil. Namun, lubang bambu kecil itu dialas dengan daun enau muda supaya nasi yang dimasak bersih. Sesudah itu ditambahkan dengan air. Kadang-kadang bervariasi dengan memasukkan daging babi, daging ayam supaya terasa lebih enak lagi.
Biasanya, warga lokal Manggarai Timur memasak nasi dengan bambu pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di rumah adat gendang. Di kebun untuk memulai tanam padi, juga di persawahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar